es-krim-italia-ragusa-logo HJ-SIAS-MAWARNI-RAGUSA-ES-ITALIA RAGUSA-ES-ITALIA RAGUSA-ES-ITALIA2 RAGUSA-ES-ITALIA3 RAGUSA-ES-ITALIA4 RAGUSA-ES-ITALIA5 RAGUSA-ES-ITALIA6 RAGUSA-ES-ITALIA7 RAGUSA-ES-ITALIA8 RAGUSA-ES-ITALIA9
Siapa yang tak kenal Es Krim ? Ya Es Krim merupakan salah satu cemilan atau makanan yang sangat populer didunia dan digemari oleh semua kalangan. Biasanya Es Krim ini dikonsumsi sebagai hidangan penutup atau yang lebih dikenal dengan dessert. Nah kali ini Tim Info-Kuliner mengunjungi Toko Es Krim tertua yang masih buka dan mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia – Indonesia yaitu Ragusa Es Italia yang berlokasi di Duta Merlin Lantai 5 Telp. 021-63864602.

Saat kunjungan, Tim Info-Kuliner disambut dengan ramah oleh sang pemilik yang bernama Hj. Sias Mawarni, SS., MM. Beliau menceritakan sejarah berdirinya Ragusa Es Italia ini. Dalam sejarahnya, Ragusa sudah ada di Jakarta sejak tahun 1932, dibangun oleh dua warga Italia, Vizenzo Ragusa dan Luigi Ragusa, yang berkunjung ke Indonesia sekitar 1930-an. Sebenarnya, kedatangan mereka ke Indonesia untuk belajar menjahit. keduanya belajar di Saint & Co, tapi justru di tempat itulah Ragusa bersaudara bertemu dengan Paula, seorang janda bangsa Belanda, yang mempunyai peternakan sapi di daerah Bandung. Dari pertemanan tersebut, timbul ide untuk membuat sebuah kedai es krim yang akhirnya didirikan di Bandung pada tahun 1932. Sukses di Bandung, lantas mereka ekspansi dengan membuka cabang di Pekan Raya Jakarta (Pasar Gambir) tahun 1933. Di sana, es krim Ragusa dijual hanya setahun sekali selama satu bulan di acara Pasar Gambir, Cara menjualnya pun masih menggunakan gerobak dorong.
Karena peminat makin banyak, tahun 1947 Ragusa bersaudara memutuskan membuka kedai es krim secara menetap di Jl Veteran I no. 10, sampai saat ini. Begitu sibuknya mereka melayani pelanggan, sampai-sampai keduanya mendatangkan adik-adiknya dari Italia.
Pada tahun 1965 terjadi masa krisis yang membuat usaha es krim ini nyaris tutup karena sepi pelanggan. Untunglah masa krisis tidak berlangsung lama. Usaha ini mulai ramai kembali.Tak lama berselang, Ragusa bersaudara memutuskan kembali ke negerinya. Usaha es krim diserahkan kepada mertua Sias, yang menjadi mitra dalam usaha menjahit. Persahabatan lain bangsa ini, hingga sekarang, masih tetap berlangsung, terlebih salah satu adik bungsu Luigi jatuh cinta pada sang kasir yang tak lain kakak ipar Sias.
Pasangan ini kemudian diserahkan untuk meneruskan usaha yang kian berkembang tersebut. Adik sang kasir, Buntoro Kurniawan yang semula guru pun diajak serta membantu bersama istrinya, Sias. Akhirnya pada tahun 1972 Sias dan Buntoro dipercaya untuk mengelola dan memegang kendali penuh ketika kakak iparnya memutuskan hijrah ke Italia.
Hubungan bisnis akhirnya berkembang menjadi ikatan keluarga yang semakin erat setelah salah satu anak Sias menikah dengan kerabat Ragusa. Pada akhirnya, saat Vizenzo dan Luigi tutup usia, bisnis Ragusa di Indonesia pun secara penuh dijalankan oleh Sias bersama suaminya.
Selama di hibahkan kepada Sias dan suaminya, bisnis es krim Ragusa semakin maju pesat, hingga Sias membuka cabang di pertokoan Duta Merlin, Jakarta Pusat. Dan berkembang hingga mempunyai 21 outlet. Namun saat kerusuhan 1998, hampir semua outlet miliknya dibakar habis oleh massa hingga menimbulkan kerugian materi dan moril yang luar biasa. Akhirnya, kini hanya beberapa outlet yang tersisa, yaitu di Jalan Veteran, Duta Merlin Plaza, dan Gambir Expo PRJ.

Salah satu keunggulan Es Krim ini adalah tidak menggunakan bahan pengawet, sehingga rasanya tetap segar. Menu-nya dijaga ketat kerahasiannya, sehingga memang rasa Es Krim ini berbeda dengan Es Krim modern kebanyakan. Beragam menu ditawarkan dengan cita rasa menggoda yang berbeda diantaranya Banana Split, Special Mix, Spaghetti Ice Cream, Cassata Siciliana, Tutti Frutti, Chocolate Sundae, Lemon Ice, Cola Float, dll. Untuk memudahkan pembeli menentukan pilihannya di daftar menu juga ditampilkan foto-foto sesuai nama menu. Namun demikian dari semua menu yang ada, banana split merupakan menu yang paling di cari. “Banana split disajikan dalam bentuk mangkuk khusus yang sangat menarik dan menggoda saat dimakan. Selain es krim, terdapat menu lain yang tak kalah enak dan harganyapun cukup terjangkau. “Tom Yam Soup dan Udang Bedok merupakan menu favorit para pelanggan disini selain es krim” ungkap beliau.

Satu yang paling berkesan saat Tim Info-Kuliner bertemu Ibu Hj. Sias Mawarni adalah beliau mengajarkan kebaikan kepada kami. Berkat “kebaikan” yang ditanamkan oleh keluarga besarnya, ia mendapatkan hibah bisnis Restaurant and Ice Cream Ragusa dari orang berkebangsaan Italia yang ia dan suaminya pernah bekerja bersamanya. Berbekal kebaikan yang diajarkan keluarganya, Hj. Sias Mawarni tak pernah melihat etnis, ras, dan agama untuk menebar kebaikan. Pesona keakraban kental terasa, saat kami bertandang ke Restaurant and Ice Cream Ragusa di kawasan Duta Merlin, lingkungan keluarga telah membina Hj. Sias Mawarni pada arti penting sebuah kebaikan yang harus ditebar. Tak heran bila pesona kebaikan begitu kuat muncul dari beliau.

Bagikan Info Kuliner ini ke Teman Anda >>Share on Facebook
Facebook
Tweet about this on Twitter
Twitter
Pin on Pinterest
Pinterest
Share on LinkedIn
Linkedin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *